HARMONI DAYA SEBAR DAN DAYA SARING
Informasi ibarat pedang bermata dua: ketajamannya boleh bermamfaat
tetapi sekaligus juga berbahaya bagi penggunanya. Di tangan yang
tepat , informasi iti dapat mendatangkan keuntungan. Sebaliknya, di
tangan yang salah, informasi itu dapat mendatangkan keresahan, ketakutan
serta kepanikan.
Pengelolaan informasi harus selalu terkait dengan dua hal yaitu daya sebar
Dan daya saring. Daya sebar meliputi pengamatan dan pengumpulan data melalui
akses yang seluas-luasnya. Pada masa kini , daya sebar itu bukanlah
sesuatu yang ekslusif lagi. Dengan bantuan internet, siapa saja boleh
mengamati dan mengumpulkan data apa saja yang diinginkannya. Data yang
terkumpul itupun dapat dengan mudah disebarluaskan kembali.
Daya sebar dan daya saring acapkali dipakai tidak berimbang.
Informasi yang dikumpulkan seringkali dimanipulasi, tidak disaring
sehingga informasi yang diteruskan justru membawa keresahan. Katakanlah
kasus amuk massa bermotif sara. Kurangnya daya saring turut andil dalam
terjadinya tindakan kekerasan itu. Sumber informasi yang irasional atau
berpedoman kepada takhayul justru dipergunakan sebagai rujukan utama
dalam menganalisa peristiwa yang terjadi. Akibatnya fatal : ketidak
nyamanan yang menghantui itu berakhir dengan kekalapan. Nyawa manusia
jadi tumbal sebuah kesimpangsiuran informasi.
Setiap ummat Tuhan seharusnya mampu menyeimbangkan daya sebar dan daya saring informasi. Aksi kekerasan yang terlanjur menorehkan luka itu menjadi peringatan keras bagi kita semua ; informasi ibarat pedang bermata dua. Berhati-hatilah menggunakannya.